Description
Prolog Kita "Kisah paling bahagia hadir dan ada saat kebahagiaan lainnya tukar terganti. Pamit ataupun tidak, masih ada ataupun akan hilang, orang baru dan lama punya bagian dan masanya masing-masing. Kamu, dengan rasamu yang masih sama dengan orang lama pada orang baru, ternyata bertemu detak yang sama. Tuhan memang seindah-indahnya pelukis dengan pena yang menari-nari. Ucapkan selamat kembali pada rasa yang sama" ~~~~~ Dia berjalan menuruni tangga dengan tangan yang sedang mengikat rambut halus panjangnya. Kaos kaki berwarna putih dengan segaris warna hitam melingkari kaki jenjangnya yang indah. Rok abu SMA dipadankan kemeja putih dengan cardigan abu membaluti tubuh mungilnya. Aroma parfum pinkish primella yang menyebar pada sekitarnya menjadi ciri khasnya. Perempuan cantik itu berjalan menghampiriku dengan senyum yg merekah indah. Sang singa akhirnya jatuh cinta pada si domba. Cleyra Antasalilya, dia milikku! -Adrian Alaskanendra Seorang lelaki gahar mengenakan jaket kulit hitam tengah berdiri menunggu di koridor Mada menatap ke arahku dari kejauhan. Tatapan tajamnya dengan bola mata berwarna coklat membuat siapapun tak kuasa menatapnya. Wajah tegas dengan postur tubuh gahar membuat siapapun jatuh cinta memandangnya. Kalung hitam bermata huruf L melingkari leher tegasnya. Senyumku lepas tak tertahankan melihat keberadaanya. Ya, dia Adrian Alaskanendra, tiada duanya! -Cleyra Antasalilya