Prolog

"Walaupun kita jauh, tapi kita masih lihat bulan yang sama."

Itulah kata-kata yang dipegang oleh mereka, Fatih dan Faerisya. Atau lebih tepat, kata-kata yang tersemat pada genggaman Fatih sendiri.

Kisahnya tidak sama seperti orang lain. Keberadaan jurang yang sangat besar terdapat di tengah-tengah dunia mereka berdua. Benuanya dan benua insan yang dicintainya mungkin tidak akan dapat disatukan. Itulah yang terjenak di akal fikiran Fatih. Namun yang pasti, perasaannya pada Faerisya adalah benar ketika mana jiwanya diselubungi rindu, maka bulan menjadi tatapannya.