Description
Marsha anak yang sangat pintar di sekolahnya, dengan prestasi yang ia dapat ia lolos ke perguruan tinggi negeri yang ia mau selama ini. Namun, masalah datang ketika ia baru saja lulus SMA. Sang ayah tiba-tiba saja di tangkap polisi di karena terlibat kasus korupsi, beberapa aset di rampas kepolisian seperti rumah, mobil, bahkan polisi membekukan tabungan milik keluarga Marsha. suatu hari ibunya kedatangan tamu dari ibu kota, mereka terlihat akrab. Namun sepulang tamu itu ibunya menghampiri Marsha, mengajak Marsha ngobrol empat mata bersamanya. "Hahhh??? menikah??? maksud mamah aku harus nikah sama cowok yang aku gak kenal???" Marsha kaget dengan apa yang baru saja ibunya katakan. "Itu jalan satu-satunya buat kita sha... Kamu emang gamau kuliah?? itu keinginan kamu selama ini kan??" tanya Anin ibu Marsha "Gak.. aku gamau.. aku ga Sudi kalo harus menikah dengan orang yang ga aku kenal demi kuliah. yang ada ga akan bener kuliah ku mah.." jawab Marsha "tapi syahh... keadaan kita ga kaya dulu. tolonglah bantu mamah, lagian cowok yang bakal nikah sama kamu bukan pria tua Bangka yang banyak harta yang hanya tinggal tunggu matinya saja. Kamu akan menikah dengan pria muda yang tampan, yang banyak harta.. mamah juga tidak setega itu jika keadaan kita baik-baik saja tolong mengerti ya syahhh..." bujuk anin "engga...!!! sekali aku bilang engga ttep engga" jawab Marsha tegas. "yasudah kalau itu keputusan kamu.. inget syahhh kita buat makan sehari-hari saja sulit. kalo kamu menolak bukan cuma kamu yang ga bisa lanjut buat kuliah tapi Adek mu pun ga bisa melanjutkan sekolahnya ke bangku SMA. besok kamu harus bekerja bantu mamah cari uang buat makan kita sehari-hari" Marsha terdiam.. apa yang keputusannya sudah benar??? menolak apa keputusan yang terbaik?? namun karena penolakannya bukan hanya masa depannya yang terancam suram, namun juga adiknya trisha harus rela melepaskan keinginannya untuk tak melanjutkan sekolah ke bangku SMA.