0. Prolog

"𝑺𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒕𝒓𝒂𝒖𝒎𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒋𝒂𝒓𝒂𝒏, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒕𝒓𝒂𝒖𝒎𝒂 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒆𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒂𝒉𝒂𝒏."

Ailensia, tepatnya Ailen yang terpuruk jauh oleh alur takdir bak kubangan hampa yang menyakiti jiwa, Ailen yang dihujam sejuta asa. Bahkan sebenarnya, semakin terperosok hingga tak melihat cahaya yang sesungguhnya.

Gangguan kecemasan yang menggeluti gadis bernetra sendu itu, membuatnya merasa lengang seakan selalu dibelenggu trauma.

Kekerasan seksual, kejadian yang telah terjadi di pukul dua belas malam. Tepat saat malam dimana Ailen ulang tahun yang ke empat. Malam 27 Februari, malam terkotor yang telah Ailen alami.

"Ailen rela, tapi Ailen takut."

𒆜 𝕬 𝕹𝖔𝖛𝖊𝖑 𝕭𝖞 : 𝕸𝖆𝖓𝖌𝖔𝕾𝖜𝖊𝖊𝖙. 𒆜

pls, don't plagiat, ok?