Description
Prolog Katakan bahwa cinta adalah sesuatu yang suci. Tak salah jika mencita. Tak salah mencintai orang yang dicinta. Tapi, kenapa cinta itu hanya dirasakan oleh satu orang saja. Kenapa tak ada timbal balik dalam satu hubungan? Cemburu pada orang-orang yang bebas saja menyebutkan namanya. Tanpa mereka tahu bahwa insan ini menyimpan rasa pada dia yang seolah acuh. Membiarkan perasaan itu seolah terombang-ambing di laut lepas. ... Perihal cinta yang datang kepada orang yang tepat atau salah adalah bukan kemampuan kita sebagai manusia. Dia yang dari dahulu ku puja, ku banggakan dan menemani setiap hari serta langkah ku dari awal hingga saat ini. Orang menyebutku seorang penulis, pujangga atau seniman yang menuliskan setiap kabahagiaan atau kesedihan yang dirasakan kedalam sebuah tulisan. Sedari dahulu aku juga sudah menuliskan tentang dirinya. Menceritakan sedikit cerita yang sampai sekarang belum ia terima, bagai bukan kesungguhan cinta yang mutlak dan benar adanya. Padahal setiap rasa cinta juga harus dirasakan secara nyata, bukan hanya angan-angan belaka. Sudah kenal empat tahun lebih sedikit. Dia tak kunjung menyadari akan ketulusan cinta ku padanya. Dia bilang sudah menganggap ku adiknya. Sering kali, aku lah yang membuka pembiacaraan diantara kami. Kalau ditanya, apakah dia sudah punya seseorang disampingnya? Jawabnya mungkin belum. Sejak kenal dia dari SMA tak pernah ada desas desus pacarnya. Dia juga tak pernah cerita. Jadi, lebih baik aku tak usah bertanya akan hal itu. dari pada membuat hati ku sakit dan gelisah. Tulis Sophia Maryam Nayyra.