𝕻 𝖗 𝖔 𝖑 𝖔 𝖌 𝖚 𝖊

Tidak ada seorang manusia pun yang dapat memilih harus terlahir dari siapa, tidak ada pula yang dapat mengetahui bagaimana hidupnya akan berlangsung dari hari ini menuju masa depan. Benang merah yang menghubungkan seorang manusia dengan takdirnya memang begitu misterius.

Ketika fakta bertemu dengan realita, apakah keadilan dapat ditegakkan?
Akankah kebenaran dapat terungkap? Akankah hidup berjalan beriringan seperti sedia kala?

Ketamakan 'tak lantas membuat satu jiwa bahagia, kenikmatan sesaat hanya sebilah pedang bermata dua yang akan menghancurkan segalanya.

'Aku menginginkan segalanya.'

Manchester, 1834. Kutipan buku "Through The Looking Glass" Karya Duchess Isabelle Noten IV.