01

Tak pernah terlintas di benak Azarin Mekha Juvenus, gadis yang kini genap berusia 17 tahun, untuk membina rumah tangga di usianya yang masih terbilang belia. Mimpi Azarin dinikahi oleh pangeran berkuda, juga pupus ditengah jalan karna, sosok yang akan ia nikahi ternyata seorang perempuan sama seperti dirinya.

Semua bermula dari celetukan asal Azarin, di tengah perbincangan yang terjadi antara dirinya dan Jingga Adella Juvenus, sang mama. Berbuntut, perkataan Azarin dianggap serius oleh beliau.

Menyesal? Tentu sempat Azarin rasakan. Namun, ibarat kata pepatah 'nasi sudah menjadi bubur' Azarin tak dapat berbuat banyak selain pasrah dan menerima kenyataan bahwa dirinya akan menikahi seorang gadis yang rupa bahkan, namanya saja Azarin tak tahu.

¤¤¤

Sempat terbesit di benak Azarin, kalau mereka akan berkenalan setelah resepsi dilangsungkan. Namun sehari menjelang akad, kedua belah pihak keluarga justru mengatur pertemuan untuk keduanya.

Dalam pertemuan singkat itu, Ada dua fakta yang di tangkap oleh Azarin dari Kaira Novadi Arthiland. Calon pengantinnya, gadis itu minim bicara serta berekspresi.

Akan tetapi, setelah akad berlangsung sisi lain dari Kaira yang tak pernah Azarin duga sebelumnya mulai muncul ke permukaan. Hingga, seiring berjalan waktu rasa terpaksa Azarin menikahi Kaira perlahan memudar, digantikan oleh sebuah cinta tulus yang mulai bersemi di hatinya.

Namun ditengah keharmonisan rumah tangga mereka, sebuah tragedi tak diharapkan menimpa Kaira yang mengharuskan Azarin, memilih salah satu dari dua opsi.

Bertahan dengan konsekuensi, lahir dan batin dihajar habis-habisan setiap hari oleh sang istri. Atau justru, mundur dan mengubur dalam cinta yang ada di hatinya untuk Kaira.