prolog

'karena suatu insiden, Ilham harus menikahi gadis yang enggak sengaja ia temui di club bar saat event hallowen. Gadis itu bernama Zia, yang sengaja dibuat mabuk oleh teman-temannya. Karena enggak sengaja nelan alcohol, GERD-nya kambuh hingga membuatnya ingin muntah. Karena tak tahan, ia enggak sengaja masuk ke toilet cowok.
Saat itu Kakaknya, Julien, hendak menjemput Zia setelah adiknya kirim pesan singkat minta dijemput pas lewat tengah malam. Julien selalu memasang penyadap khusus buat adik ceweknya supaya mudah dicari.
Ilham yang saat itu jengkel karena digodain cewek yang coba ngedekatin dia dengan enggak sengaja numpahin minuman ke bajunya. Seketika Ilham lari ke toilet buat ngebersihin bajunya. Dan disanalah ia bertemu seorang cewek yang terkulai lemas karena muntah. Iapun bermaksud menolong, tapi kadung salah paham saat Kakak Zia datang. Ilhampun akhirnya ditodong buat tanggung jawab akan kondisi adeknya yang dituding karena perbuatannya.
Tak ada pilihan lain. Ilham terpaksa menerima tanggung jawab itu demi tak kena murka Ayahnya, Syekh Yusuf, karena ketahuan pergi ke klub bar. Karena itu bisa mencoreng reputasinya dan Ayahnya sebagai pemuka agama pemilik sebuah sekolah Agama Pondok pesantren.
Zia yang bingung akhirnya mau nerima keputusan itu. walau dalam pikirannya begitu 'konyol' dan sulit ia terima. Tapi rasanya seperti berkah baginya bisa nemu jodoh seperti Ilham. Well, cinta bisa tumbuh seiring bersama. pikirnya. Demi bisa diterima di keluarga Ilham yang religious, Zia rela meninggalkan karirnya sebagai model dan mengenakan hijab.
Berbeda dengan Ilham, yang ngerasa mimpi buruk harus menikahi seorang gadis yang bukan keinginannya. karena ia menyukai Zaskia, teman satu kampusnya, anak salah seorang pengajar di sekolah agama Ayahnya. Ia harus mengubur perasaannya karena harus menikahi Azia.'