SATU

(CERITA INI PINDAH KE FIZZO)

Arella meringkuk memeluk perutnya yang membuncit, peluh membanjiri dahinya. Dia sangat kesakitan, darah mengalir deras di pangkal pahanya.

"Tolong... tolong... selamatkan anakku" ujar Arella terbata.

Mata Arella menatap lekat pria yang membelakanginya, tidak peduli dengan lolongan ringkihnya. Malam itu dia menyerah dengan takdirnya.

Hujan lebat di malam yang dingin itu, menjadi saksi penyesalan Arella, dia menyesal mengenal suaminya, dia menyesal sudah mencintai pria itu. Satu Hal yang Arella sadari saat kembali terbangun, dirinya kembali ke masa lalu saat usianya 16 tahun. Arella berjanji di kehidupan kali ini, dia akan membalaskan dendamnya pada sang suami.

(CERITA INI PINDAH KE FIZZO)