Description
Aruna Gantari First impression Aruna kepada Arjuna adalah: perfect. Pertama kali bertemu dengan Arjuna adalah saat dia sedang memberi sambutan sebagai ketua masa orientasi mahasiswa baru, dengan penuh wibawa, Arjuna mempunyai nilai plus plus plus di mata Aruna. Sayang sekali karena terhalang oleh program kaderisasi jurusan, dia nggak bisa mendekati Arjuna secara terang-terangan. Hingga tiba saatnya masa kaderisasi selesai, dan Arjuna menjabat sebagai Ketua Himpunan di jurusannya, Aruna mulai melancarkan aksinya. Aruna sudah lelah mencintai orang dalam diam, dia nggak mau kalau apa yang terjadi di masa putih abu-abunya harus terulang kembali. Nggak ada lagi cinta dalam diam, Aruna akan mengutarakannya secara ugal-ugalan. *** Arjuna Birendra Sadawira "Eh adek lo masuk jurusan ini juga?" "Lo punya kembaran, Jun?" "Masa ada adik tingkat, yang namanya mirip kayak lo. Jodoh lo kali." Sejak masa orientasi mahasiswa baru, pertanyaan itu terus datang silih berganti setiap harinya. Arjuna yang awalnya heran, sampai menjadi terbiasa dengan pertanyaan itu. Aruna Gantari. Nama yang nggak asing begitupun dengan parasnya. Setelah acara kaderisasi selesai dan dia menjabat sebagai Ketua Himpunan baru di jurusannya, kemudian hidupnya langsung dipenuhi oleh Aruna. Dalam setiap proker, selalu ada Aruna yang mendaftar sebagai panitia. Kemudian kebetulan-kebetulan lainnya menjadikan kehadiran Aruna menjadi hal yang pasti di hidupnya. Namun, ingatan di masa lalunya membawanya pada sebuah keraguan dengan apa yang dia rasakan pada saat itu. Apakah menerima perasaan Aruna adalah sebuah keputusan yang benar?
Prolog
