Description
"Sepertiga penulis di dunia ini kebanyakan menulis omong kosong. Jujur, gue kecewa sama reputasi lo yang nyatanya gak lebih dari penulis bangsat." Alan berkata dingin. Tanpa mempertimbangkan apa yang baru saja ia katakan, tanpa peduli perasaan Lie di hadapannya. Laki-laki itu dengan mudah meraup seluruh atensi, seolah semesta bisa diatur olehnya sesuka hati. Malam itu, di antara riuh rendah kesibukan Kota Jakarta, di deretan perumahan elite, di tempat yang selama ini menjaga kesempurnaan sang gadis, hidupnya hancur untuk kedua kalinya. Hari-hari yang biasa ia lalui kini hilang sudah. Karena mulai detik ini, setiap langkah, tujuan, dan mimpinya, semuanya ada di tangan Alan. "Lo gak ngelawan gitu, Lie? Lo tahu kan dia tuh egonya setinggi apa?" protes Erlangga. "Iya, gue tahu dia egois, tapi..." Lie tersenyum. "Gue suka." Karena gadis itu mengerti, Alan hadir di sini untuk menjaganya. ----- Dibantu dengan kehadiran sahabat sehidup semati, Erlangga. Si Selebriti Cilik yang imutnya seimut barbie, Ginaya. Serta dua pasangan guru-murid yang kocaknya ibarat puding di campur saus tomat terus di aduk-aduk, Nova dan Adelia. Ini adalah kisah mereka. Kisah dari orang-orang yang tak sempurna, yang ingin didengar, yang ingin diterima, dan mencoba memperbaiki masalah masing-masing. Ingin tahu masalah mereka?
The Rules
