Menahan dan Bertahan

Menjalani keseharian dengan senyuman yang membuat orang lain merasa nyaman dan tenang apakah membuatmu merasa seperti itu juga?, jujur jauh di dalam hati, cerita ini ditulis hanya untuk memuaskan rasa perih dari hati yang semakin hari semakin tak bisa menahan bermacam-macam goresan yang diterima. Dibuat hanya untuk menuangkan rasa sedih dari air mata menjadi sebuah cerita, hanya dengan menuliskan tanpa pendengar cerita yang baik mungkin sudah cukup untuk membuat goresan-goresan yang menggerogoti hati yang perlahan-lahan mulai terbuka tanpa bisa berdiskusi apakah akan bisa ditutup kembali nantinya. Bahkan tumbuhan pun akan mulai menangis jika terlalu banyak goresan yang diterimanya, bukanya tidak membutuhkan pendengar yang baik, hanya tidak ada yang bisa menjadi pendengar yang bisa mengerti, bukannya tidak menginginkan pendengar yang mengerti hanya tidak memiliki seseorang untuk dilimpahkan perihnya rasa dihati. Akan kah ada saat dimana hujan tiba bukan hanya untuk menutupi tangisan dari tumbuh-tumbuhan yang tergores dengan banyak luka, tetapi juga tiba untuk menutupi kepedihan yang semakin di tutup semakin terbuka?... akan kah setelah menulis ini perih ini akan berkurang? akan kah setelah membaca ini kita bisa menutupi goresan-goresan yang makin lama makin menggerogoti perasaan ini?.