Description
Dalam misi menganalisis sebuah planet yang berada di dekat konstelasi Celtic Major dan mengorbit zona layak huni, sebuah markas besar yang berpusat di Amerika Serikat atau Nexus Research Center (NERC) meluncurkan alat pendeteksi canggih tanpa awak dengan navigasi yang sangat akurat. Planet tersebut dinamai Cobalt 337 karena permukaannya yang biru, mengandung unsur-unsur hidrogen dan helium seperti Uranus, serta memiliki tanda-tanda kehidupan. Hal itu membuat kepala stasiun luar angkasa semakin penasaran dengan eksistensi planet tersebut. Laboratorium Nexus Research Center mengklaim, dengan adanya penemuan Cobalt 337 maka manusia memiliki peluang untuk mendapatkan spesies-spesies baru yang bisa saja berguna bagi keberlangsungan hidup mereka di bumi. Oleh karena itu, NERC meluncurkan sejumlah astronot berpengalaman untuk melakukan riset secara langsung di bawah pimpinan seorang pilot profesional selama 8 hari, dan perjalanan mereka dimulai dari, sekarang.
Warning
