Description
"Tapi nyonya, Tuan sama Nyonya Amora memang masih hidup Nyonya," ucap sang pembantu pelan agar tidak terdengar oleh gadis kecil itu, ia memang juga telah memeriksa nadi sepasang suami istri itu, dan benar mereka memang masih hidup. "DIAM KAMU, ITU BUKAN URUSAN KAMU, SEKARANG BAWA JASAD MEREKA PULANG DAN SEGERA URUS PROSES PEMAKAMAN UNTUK MEREKA BERDUA," teriak wanita itu dan berlalu membawa gadis kecil yang tergeletak cukup jauh dari tempat mereka berdiri dan segera melajukan mobil sedan putihnya menuju rumah sakit terdekat. "Tante,,,,Mama sama Papa masih hidupppp," teriak sang gadis dengan suara yang kurang jelas, karena tampaknya suara gadis kecil ini sudah habis akibat menangis dan berteriak sejak tadi. "MAMA......" teriak seorang gadis di ruangan serba gelap dengan keringat yang sudah membanjiri seluruh tubuhnya, nafasnya tersenggal-senggal serta detak jantungnya yang tak beraturan membuat keringat dingin terus bercucuran di seluruh tubuhnya, tak lama bulir bening di pelupuk matanya mulai turun dengan perlahan membasahi pipinya yang pucat. "Mimpi itu lagi," gumamnya sembari meraih gelas berisi air putih di atas meja belajarnya. Kejadian 10 tahun silam selalu menghantuinya seolah menjadi mimpi buruk yang hadir di setiap tidurnya. Novel ini menceritakan tentang tragedi yang merenggut semua yang aku punya termasuk kedua orang tua dan saudara kembarku. Aku Hanasta Aylina Adyra bertekad untuk membalas semua pelaku kejahatan tersebut dan akan merebut kembali segala sesuatu yang telah di renggut dari ku. Bagaimana kisahku? Mampukah aku membalas penjahat itu? Mari temani aku menjalani kehidupan yang penuh liku ini dalam kehidupan yang IMPERFECT. ~By Hujan Rinai