p r a k a t a

Ketika Aksa terlahir ke dunia, sudah ada bunga dengan tangkai terikat yang menunggunya. Jauh sebelum Aksa terlahir, benang takdir itu sudah tersulam dengan rapi. Menjadi kusut, saat ia beranjak dewasa. Bagai jiwa yang menemukan rumahnya, Aksa tertegun ketika melihat gadis itu memasuki ruang kelas dengan raut masam di wajahnya. Mata tajam itu menatapnya, menarik takdir yang tak ia sangka-sangka.