Description
Jagad butuh keturunan. Raya butuh teman masa depan. Keduanya membuat satu kesepakatan; a baby. Raya, yang menghabiskan lima tahun hidupnya bekerja sebagai asisten notaris, pernah bermimpi untuk menikah, memiliki satu atau dua orang anak, lalu berhenti dari pekerjaan untuk fokus membesarkan mereka. Namun, hingga usianya menginjak angka 29 tahun, ia masih melajang dan tidak ada tanda-tanda akan bisa melepas status itu segera. Sementara ibunya, satu-satunya keluarga yang dia miliki semakin renta, dirinya sendiri semakin menua, dan Raya menyadari, segera, dia akan tidak memiliki siapa-siapa. Jagad, yang sukses menjadi notaris ternama, alergi terhadap komitmen. Namun, di usianya yang sudah mencapai angka 32, tuntutan untuk segera menikah dan memperoleh keturunan semakin mendesak. Dari sang Ayah yang hanya bisa duduk di kursi roda, serta tangan-tangan lapar para sepupu yang berencana untuk memperebutkan warisan. Jagad menyadari, dia membutuhkan keturunan. Satu perjanjian yang seharusnya saling menguntungkan terbentuk, mengubah status mereka sehingga tidak lagi hanya sekedar atasan dengan karyawannya. Namun, bukankah perjanjian seperti itu terlalu beresiko? "Kamu suka anak kecil?" "I wish I had one," Raya bergumam. Lalu. "Bukan apa-apa." "Would you like to have one? With me?" 29/04/2023 @kafkakirana
Prolog: Perjanjian
