I

Ia sedang patah hati. Kehilangan semangat hidup dan tak memiliki motivasi melakukan apapun lagi. Hidupnya dihabiskan dengan meratapi keadaan dan duduk menyendiri saja. Bahkan ia tidak berselera makan selama berhari-hari hingga tubuhnya lemas tak bertenaga. Seakan tak cukup, ia mesti mengalami hantaman petaka pula, bernasib buruk mengalami kecelakaan. Sebab dengan tubuh lemah dan ringkihnya, ia tak mampu menghindari kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Ia sedang patah hati. Kini ia jatuh koma. Lantas, apakah kenyataan dapat lebih buruk lagi untuknya?