Episode 1 | Pagi Yang Berisik

Di umurnya yang baru menginjak usia 16 tahun, Ajil sebenarnya tidak pernah merasa baik-baik saja. Ada banyak ketakutan, keraguan, dan kekhawatiran yang begitu ribut di kepalanya.

Dia muak dan sering kali merasa kelelahan dengan setiap tuntutan dan harapan-harapan yang semakin tampak memaksa untuk dia penuhi tanpa tapi. Dia tidak mengerti kenapa hidup harus berjalan serumit ini.

Ajil Nur Fathan. Anak itu hanya butuh sebuah jawaban dari setiap kebingungan-kebingungannya perihal kenapa dia harus berjalan bersama banyaknya ekspektasi-ekspektasi memuakkan. Dia hanya butuh itu untuk paham kenapa hidupnya terasa begitu melelahkan.

"I'm not fine. So please, I just want to be understood about that."