Description
"mau setinggi-tingginya aku berharap akan jodoh, aku tetap akan sadar diri. aku tau standarku sebagai perempuan yang memang tidak tinggi-tinggi amat. jadi biarpun ketika sedang sangat menyukai sesuatu, tapi itu bukan limitku. aku pastinya memilih untuk mundur alon-alon daripada di hadapkan dengan sakit hati akan penolakan apalagi ditolaknya sama orang yang sudah aku kenal bahkan sampai bobroknya orang itu sejak lama. itu sakit hatinya pasti double". bisa mengenal sosoknya adalah salah satu hal termanis yang di hadiahkan tuhan sebagai pengganti kekosongan yang lain dalam hidup emy. memilih menjaga satu sama lain tanpa melibatkan perasaan menjadi kesepakatan bagi mereka berdua. namun, seiring berjalannya waktu, umur yang semakin dewasa, pola pikir yang berubah, dan rasa yang dulunya gamang semakin meluap ke permukaan membuat emy kelimpungan sendiri. ingin menyatakan rasa tapi ingin sadar diri kalau dia dan dirinya bedanya sudah bukan bak langit dan bumi, tapi sudah level tanah dan pluto. pasrah dengan keadaan adalah jalan terakhir dari seorang emy. biarlah hubungannya hanya sampai sebatas friend-zona an saja daripada gara-gara ngebet sama masalah perasaan sendiri bikin hubungan persahabatan mereka rusak. "kalo udah galau aja, lo malah diem-diem gini" the kuper said. β β β Welcome to my story. I hope you like itβ‘