Description
Prolog Seorang namja melangkah gontai, rambutnya kusut, pakaiannya kumal penuh dengan noda darah, wajahnya di penuhi memar dan darah segar mengalir di hidung serta sudut bibirnya, tangan kanannya menggenggam blazer yang basah dengan rembasan darah yang terus menerus mengucur dari perut sebelah kiri akibat tusukan benda tajam, nafasnya terengah-engah sambil menahan sakit. Tidak seorangpun menolongnya yang ada malah rasa jijik dan takut dengan keadaan namja itu. BRUKk! Namja itu terkulai lemah di antara keramaian Kota Seoul, matanya sayup-sayup menatap langit yang sudah gelap, cahaya lampu terlihat remang-remang. Namja itu menggerakan mulutnya seolah berbisik minta tolong, tapi orang-orang hanya lewat dan melihatnya sekilas hingga pandangannya mulai buram dan gelap.
Chapter 1
