Description
"Rasa sakit ngak ada apa-apa nya dibandingkan dengan bagaimana rasanya berhenti"--berhenti mencintai, berhenti berharap, berhenti berangan-angan karena sadar ada beberapa hal ngak bisa dipaksa dan apa yang udah menjadi milik orang lain ngak perlu sampai membuang tenaga untuk merebut. Fabian memang memberikan rasa cinta hingga tanpa sadar ada rasa sakit teramat dalam yang membekas hingga melahirkan lebih dari kata kecewa. Hingga hampir dua minggu ini Nami rasanya bagai orang yang putus harapan, dia butuh suatu obat yang mampu melumpuhkan rasa sakit, logikanya betul-betul mati. Nami butuh obat. "siapapun disana berikan dia sedikit obat penawar sakit--apapun itu, berapapun harganya Nami sanggup membayar".. Namun Nami sadar, ngak ada satupun yang memberi obat pereda sakit bahkan dari keluarga nya ngak ada yang bisa menyembuhkan segala rasa tak kunjung sirna, yang ada hanya rasa iba, Nami betul-betul membenci yang satu itu, please dia ngak butuh drama untuk saat ini! Sementara hanya ada Oca dan Agi sang pemecah masalah, berawal dari keluhan layaknya bestfriends goals Nami paham dia hanya perlu yang satu itu untuk kembali sembuh dan menjalani aktivitas yang amburadul akhir-akhir ini. "Obatnya hanya satu Nam--Lari!! kalau patah hati bisa membuat kalian hanyut dalam belenggu menyengsarakan, solusinya cobalah seperti Nami, sedikit demi sedikit, rasakan atmosfer degupan jantung seirama dengan nafas yang kian meburu disamping itu hentakan kaki menjadi motivasi kamu untuk move on. "Run bestie run!!!!".... Kalimat semangat Agi waktu itu kembali menyemangati hari-hari Nami yang suram. Nami kembali! "Feel My Rhythm" 06 July 2022. (slow update)
kebetulan Patah Hati
