Description
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "Lo harus tembak cowok yang lagi jalan arah kesini." Zahra menaikkan satu alisnya menatap empat cowok yang berjalan menuju kearahnya. "Yang mana dulu, nih? Lo nyuruh gue nembak empat-empatnya?" "Gila lo! Gue mau lo nembak cowok yang paling depan. Sekarang!" Tubuh Zahra terdorong ke depan saat Nilam mendorongnya. Zahra mulai menatap serius cowok yang menjadi targetnya, tidak buruk. Seragam yang jauh dari kata rapi, rambut gondrong, dan memiliki tindik hitam di telinga kiirnya. Zahra menghadang jalan cowok yang menjadi targetnya itu dengan sangat berani. Lalu tanpa aba-aba Zahra mendorong tubuh cowok yang lebih tinggi darinya itu hingga membentur dinding koridor. Zahra yakin kini ia dan cowok di depannya ini sudah menjadi pusat perhatian. Cowok yang Zahra dorong hanya diam dengan tatapan tenangnya. Tidak ada raut marah atau kesal sedikitpun di wajahnya,tentu saja membuat Zahra senang. "Jadi pacar gue!" Tidak baik. Cowok yang berada di depan Zahra memiringkan wajahnya menelisik wajah Zahra lebih dalam lalu tak lama berselang senyun miring terpatri di wajah cowok itu membuat Zahra mengerutkan keningnya. "Deal!" bisik cowok itu kemudian pergi begitu saja meninggalkan Zahra yang kini melebarkan senyumnya.