Description
Dihantui sebuah perasaan asing yang tak bisa didefinisikan oleh kata membuat Reinan harus menelan pil pahit. Setiap menit yang ia lalui begitu penuh dengan siksaan dan tekanan. Bukan sebuah kelainan yang ia rasakan, namun sebuah akibat dari terjadinya beberapa kejadian dalam hidupnya. Ia begitu kecewa. Rasa kecewa yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya menjadikan rasa takut akan kekecewaan mendominasi hari-harinya. Tak ada barang sedetikpun hatinya merasa gelisah. Berbekal dari ambisinya yang begitu besar, ia mengetahui sebuah jawaban dari salah satu pertanyaan yang selalu terngiang dalam benaknya. Ia berdiri dengan tangan terkepal erat, mata yang memanas, dengan tubuh bergetar, memandang satu titik dalam objek netranya, "Jika aku bisa berbicara dengan Tuhanku, tak pernah sekalipun aku ingin dilahirkan jika rasanya semenyakitkan ini." Dalam perjalanan hidup, salah satu hal yg penting adalah bagaimana cara kita memaknai setiap waktu yang terus berlalu, juga menerima seluruh hal yg sudah digariskan daripada terlalu berharap dan larut dalam harapan. Karena besar kecilnya kadar kekecewaan, tergantung pada sebesar apa kita berharap. [START: Feb, 27 2022] [END:-] [Update setiap hari Jum'at, Sabtu, Minggu] Plus kalau gabut Disclaimer, ini bukan cerita GAY! Masing-masing tokoh itu normal!!
00
