Description
Sesak,itu yang ia rasakan.Air mata sepertinya akan lolos dari matanya.Dia,Aranna,mencoba bernafas semampunya.Namun mengapa menjadi sulit baginya? Langit menjadi gelap,suasana menjadi sunyi.Kicauan burung berubah menjadi suara burung hantu yang menyeramkan.Air mata berhasil lolos dari pelupuk mata bulatnya itu.Tidak peduli lagi jika ada yang melihat dan meledeknya.Ara hanyalah seorang gadis yang cenggeng namun berusaha menjadi tegar.Dia hanya berusaha menahan dan memendam semua perasaan hancur,kecewa terhadap kejamnya dunia "Ranna dengerin aku,tuhan punya cara sendiri untuk membuatmu bahagia.Lagian pula,kamu dan aku tidak seiman apalagi seamin" ucap Rangga Ara terdiam,dia tidak tau harus bereaksi seperti apalagi.Fakta itu membungkam mulutnya.Jika ia terkenal dengan orang yang selalu dapat membalas perdebatan dengan semua orang,semuanya musnah jika sudah berurusan dengan perbedaannya dan Rangga saat ini.Salib dan tasbih aja tidak bisa menyatu,lalu bagaimana dengan langit dan bumi?Bukan masalah kasta,hanya saja masalah alam.Menyakitkan,itu yang bisa ia katakan Ara mengutuk hatinya,kini dia mencintai orang yang dulunya sempat ia abaikan perasaannya Novanka:Rangga maaf,pasti ketahuan ya?maaf
Rangga Prawira
