Start Reading
Description
' Apakah aku bisa menyebutmu pemberi harapan palsu? Jika.. Ternyata hanya aku yang terlalu berharap ' ' Nggak bermaksud baperin, hanya bersikap sopan santun. Jangan menaruh ekspektasi yang tinggi, salah sendiri mengapa jatuh hati ' ' Kalau tidak bisa sekuat hujan yang bisa menyatukan langit dan bumi, jadilah selembut doa yang menyatukan harapan dan takdir ' " Wan.. Status kita saat ini apa? " " Pakai ditanya lagi, ya besti lah " " Sahabat? " " Ya.. Tunggu, jangan bilang lo baper dan berharap lebih sama gue? " Tak mendapat bantahan, Awan menggeleng tak percaya " Mbun.. Lo tahu kan, gue akan menjauh kalau lo baper sama gue " ucapnya final
Awal ( 1 )
Continue Reading on Wattpad