Start Reading
Description
"Iya, nggak selamanya hidup kamu kayak gini." ungkap Nadhera. "Banyak omong banget si jadi Dokter! mending pergi deh kagak usah ngurusin gue!" tukas Irzan. "Terserah ente, saya sudah memberi tahu mau dilakukan atau tidak resikonya ente yang nanggung." Nadhera tidak mau kalah. "Tapi saya nanggung melabuhkan perasaan ke Dokter gimana dong? makanya ngusir juga buat netralisir degup jantung saya!" sergah Irzan membuat perempuan berjas putih itu diam seketika. Irzan tertegun sejenak lalu menatap langit dan beralih meninggalkan Nadhera yang tengah menggelengkan kepalanya seraya menghela nafas.
prolog
Continue Reading on Wattpad