Abu-abu 1

"Gue udah bilang dari lama sama, Lo, Shena! gue gak pernah suka sama, Lo, dan gak bakalan pernah suka! Lo ngerti bahasa manusia enggak sih?! atau jangan-jangan, Lo hewan? makanya gak ngerti bahasa manusia?"

Shena mematung, menatap Leon dengan raut tanpa ekspresi.

"Cih, ternyata selain murahan, Lo, juga hewan yah."

Sakit. Itu yang Shena rasakan. Ketika mendengar ucapan Leon yang sudah jelas sangat merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita, dan sekarang menyamakan dirinya dengan hewan.

"Gue tau, gue murahan. Tapi satu yang harus, Anda tau Tuan Leonard Abimanyu. Perjuangan saya, semata bukan karena saya menyukai anda," Shena menghela nafas panjang.

"Tapi karena, Kakak anda yang sudah tiada"

Deg!

Perkataan dari bibir Shena membuat Leon terpaku dengan tubuh yang melemas.

"Saya, Shena Sanjaya. Kekasih, Kakak anda. Argantara Abimanyu, yang sudah meninggal karena menyelamatkan Anda. Sebelum kematiannya, ia menitipkan anda kepada saya. Dan selama ini saya hanya mengerjakan dan merawat apa yang ia katakan. Tapi sepertinya anda sekarang sudah dewasa. Jadi saya rasa anda sudah bisa membedakan, mana kulit dan mana kacang."

"Saya permisi."

Setelah mengucapkan kalimat yang selama ini mengganjal di hatinya. Shena menunduk hormat dengan senyum tanpa ketulusan. Hanya ada raut hormat di senyum itu, bukan cinta.

Ini benar-benar berbeda dari sebelumnya.

Dan Leon merasa sekarang ada yang hilang dari hatinya.

Hatinya terasa hampa dan kosong.

Seperti memiliki tubuh tapi tidak memiliki jiwa. Ini sedikit aneh, untuk Leon yang selalu dikelilingi teman dan kasih sayang.

'Perjuangan, gue buat sayang ke elo enggak membuahkan hasil apapun, Leon. Gue gak bisa nyangkal perasaan gue, kalau gue sampai sekarang belum bisa lupain Arga. Maaf kalau perasaan yang selama ini Lo liat itu palsu. Tapi itulah kenyataannya.'

Shena Sanjaya-

'Gue bingung. Perasaan kosong ini terlalu canggung, untuk gue yang berlimpah kasih sayang. Apa yang sebenarnya terjadi?'

Leonard Abimanyu-