Description
Pada awalnya, aku dan sahabat-sahabatku hanya mengikuti kemah sekolah biasa, nggak ada yang istimewa. Sampai pada akhirnya, kami menemukan jati diri kami yang sesungguhnya dan menjawab segala pertanyaan yang selama ini aku dan sahabatku pendam. Kami kira, kami adalah orang biasa, pelajar biasa. Ternyata..... ------*------*----- "Ah, itu cuma mimpi!" kata Victor yang suka menggampangkan segala sesuatu. "Itu cuma mimpi, Anne. Nggak ada yang perlu dipikir" kata John sambil membenarkan posisi kacamata-nya yang melorot. "Iya, aku tahu kalo itu cuma mimpi. Tapi..." kataku. "Tapi apa?" tanya Angel. "Nggak ada salahnya kan, kita cari batu itu?" tanyaku bersemangat. "Kalo batu itu nggak ketemu dan cuma ada didalam mimpimu?" tanya Natalie. "Kan kita belom coba!" jawabku yang mulai agak kesal kepada mereka. "Iya juga ya. Kita coba aja dulu" kata Gregory. "Mimpi juga termasuk pertanda, kan. Mending kita cari batu itu. Lagian cuma di kebun sebelah rumah kok. Nggak jauh!" kata Ben. "Iya juga, ya" kata John, Victor, Angel, dan Natalie. -----------------*------------------ Cerita ini berlatar di salah satu negara di Eropa.
About Me and My Best Friends
