Description
[PART MASIH LENGKAP] 🌹🌹🌹 *** Briona Anindyaswari sangat menyukai bunga. Mawar dan sejenisnya, dan yang berwarna putih yang lebih spesifiknya. Dalam nuraninya yang paling naif, dia kira pernikahannya bersama Kama Nareswara akan seperti mawar, berduri, namun indah. Sakit, namun bisa sedikit saja menyisipkan bahagia. Namun kenyataan tidaklah seindah khayalan semata. Di usia pernikahan mereka yang akan memasuki usia ke satu tahun, tidak sekalipun Briona merasakan bahagia. Kendati mereka tidak saling cinta, tidak saling menginginkan satu sama lain, apa tidak bisa Kama lebih menghargai pernikahan mereka sedikit saja? Sama seperti yang dilakukan oleh Briona? Karena jangan lupa, Briona pun akan sama kerasnya menentang pernikahan ini, jika saja kedua orang tua Kama yang sudah sangat berjasa tidak memohon atau bahkan berlutut di bawah kakinya. Tapi ... Namanya juga pernikahan paksa, dan selamanya tetap ada pada satu titik akhir yang sama. Perceraian. Namun di saat mereka setuju untuk berpisah, bagaimana jika salah satu di antara mereka justru memendam rasa? Bukan Briona, melainkan Kama. ***