Seharusnya aku tak pernah cerewet

1/1

"Ayo!" Ia menarik tanganku untuk mendekati lemari besar yang berada di depan kasur. "Katakan, hai!"

Kepada lemari?

Tapi, aku memutuskan untuk tidak bertanya. "Hai, lemari," sapaku pada lemari besar berwarna coklat ini.

Gadis itu tersenyum lalu bicara kepada lemari.
"Kau tahu Thomas? Dia lumayan tampan dan giginya banyak. Kau harus berterimakasih dengannya karena berkat dia tugasmu sudah selesai."