Description
"Siapa namamu?" "Amelia, Pak." "Nama lengkap?" "Itu sudah lengkap, Pak." "Ha?" Akbar terbelalak. "Cuma satu kata? Di zaman seperti ini? Betapa tidak kreatifnya orangtuamu kasih nama anak." "Tetapi mereka kreatif membuat anak, Pak. Kakak saya dua, adik saya dua." Ups! Too much information, Mel! *** Atas ajakan Erika, Amel bisa bekerja di salah satu anak perusahaan baru dengan lingkungan kerja yang menyenangkan. Perusahaan itu milik keluarga Erika dan dikelola oleh salah seorang pamannya, Akbar. Tetapi tak lama kemudian tempat Amel bekerja bangkrut dan mereka dipecat semua. Kelima teman Amel bisa dengan mudah mencari aktivitas lain. Tetapi tidak demikian dengan Amel si kacung abadi yang sama sekali tidak memiliki bakat spesial di bidang tertentu. Amel hanya gadis sederhana yang terbiasa melayani orang dan menjalankan perintah orang. Takut kehilangan satu-satunya mata pencaharian, akhirnya gadis itu memberanikan diri mengemis pekerjaan pada Akbar. Dengan berbagai pertimbangan Akbar akhirnya setuju menjadikan Amel asistennya di tempat baru. Tetapi pria itu sudah memperingatkan bahwa bekerja bersamanya tidak mudah. Amel percaya 1000% dengan perkataan itu. Karena Rasyid Akbar Hasyim memang jenis atasan yang menyebalkan. Tetapi Amel jenis orang yang selalu butuh mengikuti langkah orang lain. Kali ini dia tidak punya pilihan selain membuntuti Akbar seperti bayangan.
Prolog
