Description
⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Kenapa lo nggak biarin gue menang, sih? Kenapa lo mala lempar bola itu ke gue?!" teriak Naina. "Buat apa gue lakuin hal itu sama lo? Sementara lo nggak pernah anggap gue ada!" jawab Gama dengan wajah datarnya. "Apa lo lakuin itu karena lo emang masih benci sama gue?" tanya Naina. "Iya, karena gue benci sama lo." "Apa?" "Lo emang egois, Nai. Lo selalu mikirin perasaan lo sendiri tanpa memperdulikan perasaan orang lain." "Iya, gue emang egois. Lo tahu perangai gue, 'kan? Seharusnya lo nggak perlu kaget lagi dengan perangai buruk gue," ujar Naina dengan kedua tangannya yang mengepal kuat. Gama memejamkan sejenak kedua matanya lalu mencengkram kuat kedua bahu Naina. "Apa lo pernah mikir sekali ... aja gimana sedihnya seseorang yang sayang sama lo saat lihat lo terluka dan lebih memilih diam seperti orang bodoh saat semua orang nggak henti-hentinya berargumen buruk tentang lo?" --Terkadang, cara terbaik dalam memecahkan masalah adalah berhenti untuk peduli. Itulah yang saat ini Naina lakukan, ia sudah cukup lelah menjelaskan semuanya. Makanya, ia lebih memilih untuk diam dan berhenti untuk perduli.-- Ini tentang Naina, gadis cantik namun mempunyai kepribadian yang dingin dan sedikit kasar. Ia mendapatkan julukan 'si kulkas berjalan' di sekolahnya. Karena sikap dinginnya itulah membuat semua orang salah mengartikan tentang dirinya dan menganggap Naina aneh. Namun, siapa yang menyangka jika dibalik wajah dingin dan tatapan tajamnya itu ternyata menyimpan segudang rahasia besar? Naina Aldebaran, menceritakan konflik persahabatan, keluarga, dan percintaannya yang penuh misteri. @Naina_Aldebaran