Description
"STOP YA!! KENAPA SIH KALIAN ITU SELALU NGE BULLY LANGIT?! APA SALAHNYA DIA COBA?!" teriak Senja sambil menggenggam punggung tangan Langit suara perempuan itu menggema seisi ruang kelas. Seolah tak peduli jika nantinya dia dimarahi oleh para guru karena mengganggu aktivitas pembelajaran kelas lain. "Senja, lo tuh kenapa sih ngebelain dia trus. Mending sini gabung sama kita kita. Oh atau lo mau jadi pacar gue aja?" kata Vano, si playboy kelas kakap. Mungkin jika perempuan lain diperlakukan seperti itu oleh vano ia akan baper tapi tidak dengan senja. "Idih ogah, udah deh nggak usah genit Ama gue, gue tuh mual liat kelakuan lo." Kata Senja disusul gelak tawa dari teman-teman sekelasnya. "Udah ja nggak papa, nggak usah diladenin aku udah biasa kok," kata Langit tersenyum, dia berusaha menenangkan Senja sambil mengelus punggung tangan Senja. "Nggak bisa Ngit!" kata Senja tegas "Heh lo semua tu nggak punya rasa perikemanusiaan atau gimana sih?! Coba seandainya kalian semua ada di posisi langit di bully dan di jauhin sama temen temennya terus! Hati kalian tuh dimana sih hah?! Eh inget ya KARMA IS REAL lihat aja nanti pasti bakalan ada yang nge bales apa yang kalian semua lakuin ke Langit dengan perbuatan yang setimpal bahkan lebih parah!" kata Senja tegas menekankan kata 'karma is real' sambil melototi satu persatu teman sekelasnya yang telah membully Langit.
1. Satu
