PROLOG

Sejak ia berpamitan pergi ke negara piramida, untuk melanjutkan pendidikan dan mengejar cita citanya.
Aku bisa apa selain menantinya?
Apalagi sebelum kepergiannya, ia memberikan harapan besar padaku, Ia memintaku untuk menunggunya, sampai ia menyelesaikan pendidikannya. Dia telah berjanji akan langsung melamarku setelah ia kembali nanti. Dengan senang hati aku akan menunggu.

Tapi seiring berjalannya waktu, hatiku dan hatinya bisa goyah bukan? bisa saja cinta itu terkikis oleh waktu.
Dan benar saja, satu nama berhasil membuat celah di hatiku, dan lambat laun membuat kesetiaan ku padanya memudar.
Dan aku sadar itu adalah sebuah kesalahan, tapi apakah Cinta yang salah? Atau hatiku yang tak setia?

~Kaisa Marhamah Sajihah~