PROLOG

"Lo sanggup jadi ketos sampe jabatan lo abis dengan banyak masalah di OSIS ditambah lagi lo punya Glossophobia? Come on, nanti yang ada lo cuma ngerusak Organisasi yang udah gue pimpin dengan baik,"kritik Anan.

"S-sanggup. Bahkan gue bisa mimpin lebih baik daripada lo. Glossophobia bukan masalah yang besar. Ya, seenggaknya gue gak mentingin diri sendiri diatas kepentingan Organisasi," balas Venn.

"Oke, kita liat aja."

Dendam Anan masih terus berlanjut, Anan lebih memilih Venn untuk menjadi kandidat Ketua OSIS dibandingkan dengan kembarannya dan hal itu menjadi petaka bagi Organisasi mereka. Masalah silih berganti, OSIS tak kunjung maju. Sedangkan ketua mereka memiliki Glossophobia (Phobia berbicara didepan umum). Bagaimana Venn menyelesaikan masalah-masalah yang ada di OSIS dengan Phobia-nya itu? Tentunya Venn depresi dan hampir melakukan percobaaan bunuh diri karena begitu banyak masalah yang dihadapi. Ia juga kebingungan. Di satu sisi ia harus mengalahkan Anan. Di sisi lain ia juga mencintai seorang Anan.

"Bisa-bisanya ya lo suka sama kembaran gue disaat dia udah kasih lo luka pelampiasan", ujar Anin.

Fyi guys buat yang bingung 'Glossophobia itu apaansih?'

Jadi, Glossophobia itu phobia atau ketakutan berbicara didepan umum. Apa aja sih yang dialami Glossophobia? Mereka bisa pusing, mual, sakit perut bahkan pingsan ketika mereka yang memiliki Glossophobia disuruh entah itu presentasi, menjadi MC, atau pembicara. Sebenarnya orang yang memiliki Glossophobia itu bisa diatasi dengan melatih diri dengan berbicara di depan kaca dan masih banyak lagi.

Btw, correct me if i wrong ya guys🫂