Description
Jika diibaratkan, Angkasa adalah kelabu. Rintik menyukai birunya langit serta sucinya awan yang membentang. Namun, Rintik tidak menyukai kelabu, sebab semesta dapat berubah gelap seketika karenanya. Bagi Angkasa, Rintik adalah simbol kesialan. Seperti namanya di mata Angkasa. Terdapat alasan tersendiri mengapa laki-laki itu berkata demikian, alasan yang bertahun-tahun terbungkam tanpa adanya keinginan untuk melontarkan demi sekadar mengurangi beban yang dirasakan. Salah satu hal dari ratusan bahkan ribuan hal yang Rintik tidak tahu adalah; hidup Angkasa terlanjur kelabu, seperti apa yang Rintik ibaratkan. Ketidaksengajaan mengantarkan Rintik berjumpa dengan secarik kertas yang terselip di salah satu halaman novel berjudul 'Kata'. Ia bertanya-tanya, siapa pelaku penyelip kertas itu? Semuanya berubah seratus delapan puluh derajat, kala Rintik berkata; "Angkasa, segala sesuatu yang terjadi pasti menyimpan makna." -------------------------•-------------------------- Note: Saya anjurkan baca sampai bagian 3, ya. Semoga ketagihan.