01. Verboden Liefde

Secara tiba-tiba, Ayah Arabella mengarahkan pistolnya ke arah Aditya dan kemudian menembakkan peluru.

Arabella langsung memutarkan tubuhnya sembari memeluk Aditya. Tubuh belakang Arabella berlumuran darah.

Secara perlahan Arabella menutupkan matanya sembari berkata "Aditya, ik hou van jou".

Aditya, aku mencintaimu.

"Apa tadi aku bermimpi buruk?".

Austryn menatap wajahnya yang berada di cermin. Matanya sangat sembab seperti orang yang menangis sepanjang malam.

Bekas aliran Air mata pun masih terlihat jelas. Austryn mengusap air matanya dengan kedua tangannya. Dan kembali melihat ke arah cermin.

Austryn masih tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Lagi-lagi ia bertanya "Apa tadi aku mimpi buruk?" dan perasaannya berubah menjadi sangat sedih.

"Kita sudah membuat janji, bahwa kita akan selalu menemukan satu sama lain."

"Jika kita mati dan kita dilahirkan kembali, Apa kamu pikir kita akan saling bertemu lagi? "

"Tentu saja kita akan bertemu dan saya akan terus mencari sampai saya bisa menemukan mu "

Kata-kata itu terus berputar di pikiran Austryn. Air Matanya kembali mengalir.