Description
Ketika cinta pertama hanya mampu menorehkan luka, disitulah sang pemilik hati mengirimkan cinta sejati. Cinta pertama seorang perempuan adalah ayahnya. Ketika bayi perempuan lahir ke dunia, lalu dia mendengar lantunan adzan yang merdu. Lantunan adzan yang mampu menggetarkan hati suci sosok mungil yang baru terlahir ke dunia. Disitulah cinta pertama yang nyata bagi Aida. Namun, kehidupannya tak seindah bayi mungil yang lahir dengan suara lantunan adzan lalu bisa bahagia bersama cinta pertamanya dan malaikat tanpa sayapnya. Kehidupannya begitu rumit dan penuh luka. Aida. Sosok gadis periang yang menutupi sejuta luka karena cinta pertamanya. Cinta yang tak sepenuhnya ada, karena kasih sayang tak pernah ia dapatkan. Meski tak mendapat kasih sayang. Aida tetap yakin jika cinta pertamanya pasti memiliki cinta untuknya, cinta yang suci dari seorang ayah untuk anak. Perjalanan panjang rela ia lakukan demi cinta pertamanya. Tak ada kata lelah dan putus asa dalam dirinya. Karena harapan akan kebahagiaan bersama keluarga kecilnya itu masih ada dalam angannya. Ditengah perjalanan itu pastinya dia bertemu dengan orang baru. Lebih tepatnya seseorang. Seseorang yang bisa mengetuk pintu hatinya untuk cinta yang baru. Namun, gadis malang ini kembali terluka karena cinta. Bukan cinta yang dia dapatkan, melainkan luka yang begitu dalam. Aida kembali terluka, bahkan terpuruk. Ingin rasanya dia melawan takdir, namun apalah dayanya sebagai manusia biasa yang lemah. Manusia yang hanya bisa mengeluh karena takdir tak seindah angannya dan manusia yang tak pernah bersyukur akan kenikmatan yang sudah diberikan oleh-Nya. Luka karena cinta pertamanya mungkin dapat Aida lalui. Tetapi, akankah Aida dapat berjuang untuk cinta sejatinya? Akankah kebahagiaan itu datang kelak jika bersama dengan cinta sejatinya? Dipublikasikan tanggal 6 April 2021
Prolog
