Description
Di Tanah Farbelwin, semuanya hidup bahagia. Tak ada senjangnya strata maupun derita. Semua orang tertawa bersama-sama, tiada luka maupun duka yang mengekang mereka. Namun, benarkah begitu? Awalnya, Naomi pun berpikir tak ada anehnya Akademi dijadikan tempat rekreasi terbuka bagi semua warga. Tak ada yang aneh dengan anak-anak remaja yang jarang belajar dengan jam penuh di Akademi, disegelnya Perpustakaan, diberikannya tunjangan sejahtera tiap bulan bagi semua warga sama rata sehingga mata pencaharian tak lagi diprioritaskan, dan dilarangnya mereka mendekati perbatasan. Tetapi semenjak bertemu Schatten, semuanya mendadak terasa ganjil bagi Naomi. Semenjak kata 'mimpi' diutarakan kepadanya. Semenjak malam yang membukakan padanya kebenaran. Bahwa, Tanah Farbelwin telah kehilangan mimpi-mimpi penduduknya. ▪Cover art by @sugarmints on instagram. ▪I do not own all of the illustration in this story.