Prolog

Semakin bertambah umurku, aku tidak mengerti kenapa perasaanku tidak kunjung membaik. Aku tenggelam dalam kekhawatiranku sendiri dan tidak bisa menemukan jalan keluarnya. Sekeras apapun aku berusaha, aku tidak bisa meraih permukaan di atas sana.

Tubuhku semakin ditarik ke bawah oleh tumpukan rasa sakit dan kesengsaraan. Ketakutan mengambil alih pikiranku. Aku sendirian.

Ditengah-tengah itu, seseorang yang tidak aku tahu siapa, masuk ke dalam untuk meraihku sesaat sebelum pandanganku menggelap dan napasku nyaris terhenti.