PROLOG

Kematian Hadi -abang kandung Inara- sebagai calon dokter menyisakan luka yang mendalam bagi sang mama. Akibatnya, Inara malah mendapat perlakuan yang kurang baik oleh mamanya dan selalu ditekan untuk menjadi seperti almarhum abangnya, padahal kenyataannya Inara jauh di bawah abangnya, bahkan sangat lemah dalam bidang akademik.
Mamanya juga sudah jengah mendapat panggilan dari pihak sekolah lantaran jumlah remedial Inara yang tak kunjung berkurang. Sebab itu, mamanya selalu menyuruh Inara putus dan melarangnya pacaran dengan Raffa -kakak kelasnya- yang sekarang tengah menempuh pendidikan kedokteran di salah satu Universitas terbaik di Yogyakarta.
Aldo, laki-laki yang dinobatkan menyandang predikat siswa tertampan dan terpintar di kelasnya, ternyata menyukai Inara sejak lama. Namun Inara tidak pernah memedulikan Aldo sedikit pun. Mengetahui Inara dan Raffa kini berhubungan jauh, menjadi magnet tersendiri bagi Aldo. Dia mendekati Inara dan menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan gadis yang ditaksirnya sejak lama itu.
Tiba pada saat Inara ingin dipindahkan mamanya ke Pesantren. Mamanya terlampau kewalahan. Ucapan mamanya tidak berhasil menjadi pengobat untuk peningkatan nilai akademik Inara, Aldo mencoba mengulurkan tangan dan mencari kesempatan untuk membantunya. Hingga dia tega memaksa Inara untuk menjadi pacarnya sebagai bentuk balas Budi.
Aldo bahkan mengancam Inara karena telah menolaknya. Di sela-sela itu, komunikasi Raffa dan Inara sempat terputus karena handphone Inara yang mendadak rusak. Inara mulai frustasi. Jiwanya sedikit terganggu. Sifat psikopatnya kerap kali muncul saat hatinya terkoyak akibat keadaan yang kacau. Dia sering menyakikiti dirinya sendiri tanpa sepengatuan siapapun.