Prolog

Hidupku jadi rumit seperti ini sejak aku mengenal dan jatuh cinta padanya. Dia adalah sahabatku yang bernama Gavin Adriansyah. Iyah kita memang sahabatan meski banyak yang mengira kita lebih dari itu. Masih ada ya,cewek dan cowo murni sahabatan tanpa adanya rasa satu sama lain.

Mungkin disini aku saja yang memiliki perasaan lebih pada dia sementara dia tidak. Aku berharap hubungan kita bisa lebih dari seorang sahabat.Walau sepertinya itu mustahil bagiku. Kenapa Gavin selalu memberi kode kepadaku,kalo nyatanya nggak ada harapan diantara kita?

Dan, kenapa juga Gavin harus memacari sepupuku?Aku kehabisan kata dengan tingkah aneh Gavin dan juga kebodohan ku sendiri.