Description
Takdir memang sebegitu jahatnya, kematian papa meninggalkan luka yang mendalam buat gue dan mama. Kehilangan separuh jiwanya membuat mama depresi. Sampai suatu hari mama menemukan obatnya dan kembali membangun rumah tangga. Dan hadirnya gadis kecil itu sebagai adik gue menumbuhkan rasa yang tidak wajar. .... Pengkhianatan mama memang nggak bisa gue dan papa maafkan. Mama lebih memilih pergi bersama lelaki brengsek itu, meninggalkan papa dan gue yang masih kecil waktu itu. Gue bahagia ketika papa mau membuka hatinya kembali. Sebagai anak tunggal gue sangat kesepian. Istri papa ternyata sudah memiliki seorang anak laki-laki dari pernikahan sebelumnya. Gue senang akhirnya punya kakak yang sangat menjaga walaupun gue tahu sebenarnya dia sangat membenci gue di keluarga ini.
Pengenalan
