Not An Ordinary Fri...
By TenWRITERNurulH
14.8K
7.2K
2.4K
  • Teen Fiction
  • achieve
  • ambisi
  • angan
  • death
  • deep
  • fiksiremaja
  • friendship
  • goal
  • humor
  • ideas
  • karya
  • library
  • mystery
  • philia
  • philoshopy
  • platonik
  • poet
  • puisi
  • quarterlifecrisis
  • selfimprovement
  • tricky
  • workholic
  • writer

Description

Anesha bertaruh untuk hidup sedikit lebih benar setiap hari, lewat 3 cangkir kopi. Garis temu malah membuatnya memangkas jarak dengan Dillon-bocah yang hidup seakan mati besok. Tidak terdengar kejam, jika Kasen belum terbesit jua, remaja ideal menurut konsumsi publik, di setiap sorot yang tertuju pada puncak kepala, kau pikir di mana seseorang menyimpan bayangannya yang merangkak? Olethea menepis tenggeran ragu yang terbiasa membumbung di bahu Anesha, dengan hadirnya yang sederhana, mengapa memimikri kawan lama yang tak lagi tertangkap mata? Saat Anesha kira semua masih terkendali, tersembul Adelio, refleksi bocah ini mirip dengan cara kerja pikirnya, Anesha membaca selagi dibaca, tak pernah jadi pertanda baik? Temui Pangeran, bocah bukit dengan baju megah cokelat andalan, keluguan yang menjebak, tapi bukankah manusia hobi lupa beberapa sumber cahaya justru membutakan? Mengapa Anesha menunda waktu untuk tercekoki paham bahwa poros tak tersusun di bawah harap-angannya selalu? Bastian-karyawan kafe Cepat Pulih, Diri yang diam-diam membenci bagaimana Anesha bebas mengatur leluasa luang, bagaimana waktu gadis itu mengembang lepas selagi miliknya singkat, pekat, tak sempat teringat. Kawan, teman, partner. Butuh waktu pengamatan seumur hidup untuk Anesha mendefinisikan kata kompleks satu ini. Selagi Anesha terlanjur penuh dengan duga yang konyol dan sepihak. Lain temu, beritahu aku berapa harga untuk pertunjukan payah.

00. PELAKON CAGAK

Continue Reading on Wattpad
Not An Or...
by TenWRITERNurulH
14.8K
7.2K
2.4K
Wattpad