Description
Gadis ber-syal merah itu terus menatap butiran kristal yang turun dari langit dengan senyum yang melengkung menghiasi pipinya. Ia suka ketika salju itu jatuh menerpa kulit nya yang pucat. Baginya, butiran putih nan dingin itu adalah kehangatan dan harapan. Namun sekarang, Kehangatan itu telah lenyap bagai di telan bumi. Dalam harapannya, gadis itu meneteskan air mata yang selalu tak bisa ia bendung. Kehangatan itu kini sudah tidak ada lagi. Ayah dan Ibunya kini telah pergi meninggalkan Gadis itu sendirian di dunia yang dingin ini. Joohyun memeluk tubuhnya sendiri saat semua realitas yang telah ia hadapi melintas dalam tangisnya. Ia meremas kuat gaun putih yang ia kenakan saat wajah orang itu terbesit di pikirannya. Di saat itu, dingin yang ia rasakan perlahan memudar... tergantikan rasa amarah yang meluap-luap. Ia menatap tajam ke depan penuh amarah seakan orang itu kini berdiri di hadapannya. Orang yang bertanggung jawab atas hilangnya kebahagiaan Joohyun, Anak dari sang pembunuh orang tua Joohyun dan sang malapetaka Bagi Joohyun sendiri. Kim SeokJin suami Bae Joohyun.
When Snow Fall
