Start Reading
Description
"Gue mau temenan sama Lo, boleh gak?" ujarnya, membuat Grana tertawa. "Yakin Lo? Gue jahat, gue bukan cewek dan temen yang baik buat Lo! Mending cari temen lain aja!" balas Grana, ia sadar diri ia siapa. - "Kamu!" Satu tamparan keras melayang lagi di pipi sebelah kanan Grana, lebih baik ia mati daripada hidup namun selalu disiksa seperti ini. - "Lo tuli sama omongan gue barusan? Sekarang Lo pacar gue, gak ada tolak-menolak!" -
|Prolog|
Continue Reading on Wattpad