Description
⛔Di larang untuk plagiat karya ⚠️⛔ "Aku sudah mengikhlaskanmu," Ucapnya sendu pada saat matanya hanya beberapa senti dari gundukan tanah itu. Seketika kenangan manis bersama hanya menumpuk berat di lubuk hati. Terasa benar-benar mimpi. Sungguh. Semua penantian panjang di hari itu runtuh di telan kenyataan. Azril berjalan menuju gundukan tanah. Padahal, selangkah lagi ia berharap bisa memeluknya, sebelum semuanya benar-benar menikam jiwa, raga dan hati. Seseorang yang selama ini selalu ia semogakan dalam doa malam panjang, kini harus di tangisi dan gigil makin masuk dalam diri. Perasaan hancur yang tak terkendali hampir saja membuatnya kehilangan kontrol atas dirinya. Azril semakin tenggelam dalam tangisnya. Tidak ada yang mampu menawarkan dan memeluk perasaan sakit itu kecuali dia. Azril hanya menatap dalam gundukan tanah itu. "Anna, sampai ketemu di keabadian," Suaranya keluar tertahan. Lebih parau daripada sebelumnya. Akankah cinta mereka bisa kembali? [Mampir juga ke cerita saya sebelumnya, "Lovestory"]. -Dipublish jika belum praktikum-
Prolog
