Start Reading
Description
"Aku tidak butuh terapis, aku tidak butuh pertolongan apapun. Aku hanya butuh tidur nyenyak yang damai." "Apakah pergi ke Gereja bisa membuatmu damai?" Mata Mark menerawang jauh pada cakrawala yang sedikit kejinggaan di ufuk barat sana, membawa pertanyaan itu untuk ikut tenggelam dalam peraduan si raja siang. Ia lantas menggeleng samar. "Kadang aku berpikir, bahwa bunuh diri itu tidak apa-apa." Markmin / Soulmate Au / Angst / Philosophy Fiction WARN! TRIGGERED CONTENT!
Hatinya
Continue Reading on Wattpad