Description
Dua gadis remaja yang disatukan dengan begitu banyak hal terutama persahabatan kedua orang tua mereka. "Keola kita pulang." ujar Azkia yang mendapat anggukan kepala dari Keola. "Gue nggak tahu kenapa gue sebahagia ini Kia." ungkap Keola antusias Azkia tersenyum dan mengangguk mengerti. Kembali menghadap ke depan Azkia menyipitkan matanya saat cahaya mengganggu penglihatan nya. Membulatkan matanya, Azkia membanting stir kesamping saat sebuah truk berada tepat di jalur yang sama dengan mobil nya. Pengemudi truk itu mabuk. Keola oleng mengikuti pergerakan mobil, menelan saliva Keola dilanda ketakutan. "Ki-kia?" panggil Keola ketakutan. "AAAHHHHH!!!" BRAK! •••• Drrttt drrttt drrttt Meraih ponselnya, nomor yang tidak dikenal tertera di layar ponsel Ansel. Meletakkan kembali ponsel pria itu tidak mengangkat dan menghiraukan nya. Terus menerus berdering membuat Ansel geram sendiri, kembali menggapai benda itu. Sekarang nama Masrial yang tertera, menekan tombol hijau Ansel mengarahkan ponsel ke telinga. "Ansel," panggil Masrial di sebrang sana. "Hm." "..." Setelahnya mengatakan semuanya Masrial mematikan panggilan secara sepihak. Spontan Ansel berlari keluar dari ruangan nya dan langsung menuju ke parkiran. •••• Dokter keluar setelah berjam-jam berada di dalam ruang UGD. Semua yang telah menunggu kedatangan dokter mendekat terutama Ansel dan Masrial. "Bagaimana keadaan kedua adik saya Dok?" tanya Masrial cepat. Menghela nafas panjang, memiliki kekuatan untuk menahan bobot tubuh nya sekarang. "Dok?" sekarang giliran Ansel yang membuka suaranya. "Kami hanya bisa menyelamatkan satu dari mereka berdua."