Description
Dipertemukan di satu sekolah, Raisya si murid baru yang tiap hari menderita di koridor sekolah. Sisa hidup nya bukan dijalani dengan keceriaan namun dengan malapetaka dari si cowok berandalan, Reygan Ravanies. "eh cupu, cepet lo berlutut di kaki gw seribu kali kalau lo bisa!!" "i-iya" hari-hari nya di sekolah hanya dihabiskan untuk membersihkan toilet, membelikan Reygan makanan/minuman saat jam istirahat dan mengerjakan tugas sekolah Reygan yang menumpuk. sulit sekali kata "tidak mau" dikeluarkan dari mulut Raisya Dinaya tetapi kata "i-iya" yang paling sering dikeluarkan dari mulut si bibir mungil tersebut. "Keluar lo dari sekolah!" bentak Reygan kata itu yang akan dikeluarkan dari sang gigi taring si cowok bertubuh kekar jika mendengar 2 kalimat "tidak mau". ya, dia adalah anak tunggal dari kepala sekolah SMA Tunas Bangsa, oleh karena itu dia perlakukan siswa semau-maunya apalagi anak baru. Reygan memiliki kakak tiri bernama "Dylan gabriel" yang sangat bermusuhan dengan nya. Dylan sempat menjadi pacar Raisya, namun dia meninggalkan Raisya saat tahu bahwa Raisya menderita leukemia. Suatu hari, tetesan darah mengalir dari hidung Raisya saat sementara berlutut di hadapan Reygan karena satu kesalahan besar yang dia buat. Perlahan Raisya sering mimisan saat jam pelajaran dimulai. "JAWAB GUE LO SAKIT APA, LO SAKIT PARAH KAN? KENAPA GA PERNAH BILANG KE GUE!" tanya Reygan sambil mengelus rambut Raisya. Terdengar langka, namun itu salah satu ucapan dan tindakan Reygan untuk mengekspresikan rasa sayang & perhatian nya ke Raisya. "i-iya, aku mengidap penyakit leukemia" jawab Raisya sambil menangis di pelukan Reygan. "hidup aku nggak lama lagi Rey, kamu harus cari cewek sehat bukan penyakitan kayak aku" ucap Raisya lemas "nggak bakal! gue sayang sama lo, gue bakal selalu ada di samping lo sya" jawab Reygan sambil menangis.
prolog
